Pagi yang cerah ketika ricky
membuka gordeng, mentari bersinar cukup terik namun menyejukkan. Pukul 07:00
ricky bergegas untuk berangkat menuju
sekolah. Tak di sangka ia telat biasa nya ia adalah murid yang tak pernah telat
datang kesekolah.
“Aduh” gumam ricky dalam hati.
“Gue telat nih”.
Ia di hukum dan tak ikut upacara
bendera pagi itu bersama gerombolan anak yang sering telat. Ia berbaris di
depan pagar sekolah. Ketika itu ia tak sengaja bertemu wanita cantik nan
menarik yang ikut telat. Dalam hati ricky bertanya dan otaknya pun berpikir
cukup keras.
Mereka bersama dihukum untuk hormat
bendera, oleh pak abdi. Pak abdi adalah salah satu guru kilir yang mengajar
biologi.
Setelah dihukum mereka bergegas
untuk masuk ke kelas masing-masing.
Seperti kebanyakan siswa yang
telat, ricky terlambat untuk mengikuti pelajaran fisika.
Ricky tak begitu fokus untuk mengikuti
pelajaran akibat terlalu kelelahan di hukum berjemur dilapangan. Dan ditambah
pikirannya masih terbanyak wanita cantik itu. Maklum ia baru pertama kali
merasakan getaran jatuh cinta..
Pukul 10:00 bel jam istirahat
berbunyi.
Ia bersama dino, sahabat karibnya
sejak baru masuk SMA.
“lo kok bisa sih telat” dino
membuka percakapan.
“biasa semalam terlalu focus bermain game” jawab
ricky
“gila lu, main game sampe lupa
waktu gitu hahaha” gumam dino
Mereka bergegas menuju kantin
sekolah. Tak sengaja mereka bertemu perempuan cantik yang tak sengaja ditemui
ricky waktu terkena hukuman.
“cakep juga tu cewek” sambil
mengayunkan bahu ke tubuh ricky
Ricky hanya diam, sebenarnya pun
ricky ingin berucap seperti itu, namun malu.
Sehabis jam belajar di belajar di
sekolah ricky masih terbanyang-terbanyang akan wanita itu yang sampai detik itu
masih belum tahu namanya. Turgulai ia di atas kasur sambil memikirkan wanita
itu.
Senja menerpa sekitar pukul 5 sore.
Langit jingga memunculkan tajinya.
Ricky langsung bergegas naik ke
lantai 2 rumah nya. Ricky amat menggilai senja. Ia tak mau menglewatkan senja
yang begitu hangat.
Sambil di temani secangkir kopi dan
semangkut bakwan khas buatan si-mama, ia menikmati senja dengan damai.
Tak lupa ia menggoreskan tinta di
kertas putih tentang eloknya senja sore
itu.
“senja menunjukkan tajinyaa,
bersamaan dengan hari yang menyenangkan,
tak sengaja aku menumukan Bunga mekar diantara padang yang usang”
bersamaan dengan hari yang menyenangkan,
tak sengaja aku menumukan Bunga mekar diantara padang yang usang”
Siang berganti malam, terang berganti gelap,
seperti biasa selepas solat magrib ia langsung membuka game di ponsel nya.
ceritanya akan berlanjut jika teman-teman berminat untuk membaca cerita ini, dan jangan lupa jika ada yang berminat membacanya part berikutnya, jangan lupa beri komentar "aku ingin membaca". see you.
Comments
Post a Comment